“Kenapa orang jadi sombong saat mendapatkan keberuntungan, bisa saja keberuntungan itu menjadi nasib sial.” — Beniko
Apakah kalian suka membeli jajanan seperti cokelat, permen atau membeli barang seperti sepatu ? Kartu game? Lalu bagaimana kalau ternyata jajanan atau barang yang kalian beli tersebut bisa mengabulkan permintaan kalian atau memberikan keinginan yang kalian dambakan tanpa terucap? Tapi bagaimana kalau semua itu ada bayarannya ? dan sistem bayarannya adalah tabur tuai. Apa yang kalian tabur, maka itu pula yang akan kalian tuai.
Mimin semangat membahas buku ini, awalnya sih Mimin meremehkan novel ini. Tapi seperti yang kita tahu jangan menghakimi dari penampilannya. Mimin mulai membahas ya.
Identitas Buku
Judul : Toko Jajanan Ajaib Zenitendo
Pengarang : Reiko Hiroshima
Penerbit : POP
Tahun : 2023
Jenis Cerita : Dongeng modern
Volume terbit di Indonesia sudah sampai volume 7
Ulasan Buku
“Kemalangan berubah jadi kebahagiaan. Kebahagiaan berubah jadi kemalangan. Zenitendo memilih pembeli, jika pembeli bahagia maka Zenitendo menang. Jika pembeli mengalami nasib malang, Zenitendo yang kalah”
Di toko jajanan ajaib Zenitendo semua keinginan pembeli bisa terwujud, hanya saja semua perkataan Beniko, pemilik toko, harus selalu dituruti.
Kemunculan toko jajanan ini selalu tiba-tiba namun tepat bagi siapapun yang membutuhkan penyelesaian masalah yang sedang dihadapi. Lalu apa kelebihan toko jajanan ini ? Toko ini memberikan bantuan dengan cara tidak biasa, mereka akan memberikan jajanan yag bisa menjawab keinginan pembelinya.
Contoh pada cerita berjudul “Permen Jeli Putri Duyung” menceritakan mengenai Mayumi, pelajar putri yang takut air namun ada tes berenang. Mayumi membeli satu kotak permen jeli putri duyung, keesokannya saat pelajaran renang Mayumi bagaikan seekor ikan. Permasalahan selesai, Mayumi bisa berenang.
Atau cerita pada volume dua, berjudul “Kartu Balas Dendam”. Cerita ini mengisahkan aksi karakter bernama Kitajima yang ingin membalas dendam kepada Beniko, namun niat tidak baiknya tentu saja tidak terwujud. Karena ternyata ada orang lain yang menggunakan kartu balas dendam yang ditujukan ke Kitajima.
Tapi yang membuat Mimin menyukai novel ini adanya pesan moral tersembunyi. Bacalah dengan teliti. Novel Zenitendo menyindir minimnya literasi dikalangan pembaca dan pembaca diwakilkan oleh pembeli jajanan di Zenitendo. Pelajaran yang diterima oleh pembeli di Zenitendo sesungguhnya dapat teratasi jika mereka membaca petunjuk penggunaan jajanan yang mereka beli. Jika Mayumi membaca petunjuknya terlebih dahulu hingga selesai, dia tentu saja tidak perlu bingung karena dirinya setengah ikan setengah manusia. Jika orang yang mencelakai Kitajima membaca petunjuk penggunaan permainan pasti Kitajima tidak akan celaka.
Untuk kasus terakhir ada nilai tidak baiknya karena memang dia sengaja mencelakai Kitajima.
Lalu seperti yang sudah Mimin katakan sebelumnya “apa yang kamu tabur maka itu yang kamu tuai.” itu cara bekerja barang-barang di Zenitendo.
Contoh pada cerita “Biskuit Binatang Buas”. Cerita ini mengisahkan Shin’ya yang senang mengganggu adiknya dengan cerita horor. Suatu hari mereka menemukan toko Zenitendo, hal tidak terpuji dilakukan oleh Shin’ya yaitu mencuri satu kotak biskuit dari toko tersebut. Setelah makan malam Shin’ya dibuat repot dan ketakutan karena biskuit-biskuit hewan tersebut menjadi hidup, Shin’ya semakin takut karena pada catatan yang baru dia baca, hewan-hewan itu bisa memakannya.
Untungnya Emi,adik Shin’ya, dapat menyelamatkannya.
Pesan yang disampaikan cukup sederhana yaitu jangan mengganggu berlebihan dan jangan mencuri. Karena Shin’ya sering mengganggu adiknya pada akhirnya dia harus patuh pada perintah adiknya.
Selain itu ada beberapa cerita pendek yang masing-masing memiliki pesan moral sederhana. Memperkenalkan akan cinta kasih keluarga, etika baik yang harus selalu di pegang, adanya hukum karma, maupun nilai-nilai moral lainnya.
Tetapi tentu saja Mimin mengingatkan untuk mulai menguatkan literasi kita.
Novel ini mengingatkan Mimin hal yang paling utama adalah lemahnya literasi. Semua petunjuk dituliskan dengan tinta hitam, memang kita yang suka malas membaca petunjuk penggunaan.
Akhir Kata
Pesan Moral: Buku ini mengandung pesan moral tentang rasa iri dan serakah, serta mengupas sisi lain kehidupan manusia melalui kisah-kisah yang realistis.
Novel ini dicetak jutaan kopi di Jepang dan Korea, bahkan telah dijadikan anime dan drama korea dengan judul “Mysterious Sweets Shop Jeoncheondang”
Perpustakaan Kolese Kanisius memiliki volume 1 dan volume 2, masih aman untuk dibaca semua usia. Akibat yang diterima oleh langganan Zenitendo masih dapat teratasi, mereka mendapat pelajaran hidup yang berharga dan tidak berakhir kehilangan nyawa. Setiap judul layaknya cerita dongeng memiliki pesan moral yang ditinggalkan.
Berbeda dengan novel-novel Jepang pada umumnya yang terkadang disampaikan dengan berat,rumit atau terkesan sastra. Reiko mampu menyampaikan cerita-cerita dengan ringan dan menghibur untuk dibaca oleh siapapun.
Mimin merekomendasikan novel ini jika membutuhkan bacaan yang menarik dan penuh dengan pesan kehidupan.